Jumat, 02 November 2012

In memoriam


Be near me when my light is low,
   When the blood creeps, and the nerves prick
   And tingle; and the heart is sick,
And all the wheels of Being slow.



Be near me when the sensuous frame
   Is rack'd with pangs that conquer trust;
   And Time, a maniac scattering dust,
And Life, a Fury slinging flame.

Be near me when my faith is dry,
   And men the flies of latter spring,
   That lay their eggs, and sting and sing
And weave their petty cells and die.

Be near me when I fade away,
   To point the term of human strife,
   And on the low dark verge of life
The twilight of eternal day.
















bagian ke 50 dari total 133 bagian dari Puisi karya Lord Tennyson 

Minggu, 23 September 2012

Derai-derai Cemara


Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949
 

~Chairil Anwar

This Time


by : Jonathan Rhys Meyers


Tonight the sky above
Reminds me how to love
Walking through wintertime, the stars all shine
The angel on the stairs
Will tell you I was there
Under the front porch light
On the mistery night

I’ve been sitting, watching life pass from the sidelines
Been waiting for a dream to seep in through my blinds
I wondered what might happen if I left this all behind
Would the wind be at my back
Could I get you off my mind
This time
 
The neon lights and bars
And headlights from the cars

Started a symphony surrounding me
The things I left behind
Have melted in my mind
And now there’s a purity inside of me

I’ve been sitting, watching life pass from the sidelines
Been waiting for a dream to seep in through my blinds
I wondered what might happen if I left this all behind
Would the wind be at my back
Could I get you off my mind
This time

I’ve been sitting, watching life pass from the sidelines
Been waiting for a dream to seep in through my blinds
I wondered what might happen if I left this all behind
Would the wind be at my back
Could I get you off my mind
This time

Jumat, 21 September 2012

Takut



Akulah Riko, wanita mana yang tak mengenalku? Ika, Lita, Maria, Nina, Kiki, raisya, Hani, Lusi, Lani, Siska, ah aku lupa yang mana lagi. Akulah Riko, yang menyukai banyak wanita, kedipanku sukar dibantah kornea wanita.
Menyingkirlah sana cerita sedihku,aku tak ingin lagi kicauan burung itu menjadi abjad lara yang mengubur, merajam, menerkam setiap kelakar.

Aku ingin wanita, aku ingin lupa...
Tolong tuliskan Tuhan, tulis kan cerita cinta terindahku pada salah satu wanita yang kusebut namanya itu.
Tolong bantu aku Tuhan, untuk membagi-bagikan seluruh rasa cinta kepada mereka semua,
hingga tak tersisa lagi, hingga kosong.
Lihatlah Mirat, aku sudah memacari banyak wanita.
Lihatlah Mirat, aku sudah berdoa pada Tuhan. Tuhan pasti membantuku.
Mirat, dirimu hanyalah kumpulan jalang yang tak sengaja kulihat. kau pergi saja!

Benar 'kan Kau akan membantuku, Tuhan?
Benar 'kan Kau akan merajut setiap doaku?
Benar 'kan kalau si Mirat itu memang jalang?
Benar 'kan kalau cintaku akan Kau bagi-bagikan?
Jawab Tuhan, karena aku takut mencintai si Mirat selamanya....

Senin, 17 September 2012

Puisi di halaman awal Supernova (1)


Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku
mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku
dalam cinta tak bermuara
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama
di cakrawala aksara

Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian
Gerakmu tiada pasti. Namun, aku terus disini.
Mencintaimu..

Entah kenapa..


  Dewi 'Dee' Lestari




17 September 2012 ini umur saya 17 tahun lebih, dan novel ini adalah novel terhebat selama 17 th lebih saya hidup.

Kisah Monokrom


Sama kayak Bondan Prakoso, aku juga mencari kira-kira kata apa yang tepat untuk protes terhadap waktu. Mengapa kali ini semenit seperti selamanya? Ah, Einstein sialan, mengapa ia harus mengatakan bahwa waktu itu relatif, membuatku semakin menyadari bahwa waktu memang benar-benar relatif, apalagi saat memandangi kursi taman tempat kau menepi. Juga sekaligus tempat yang kau putuskan atau bahkan kau pesan khusus untuk mengucapkan kata perpisahan yang menyibak dan menggulai segala emosi di kening pelontosku...

Sayang, aku tak bisa memilih kepada siapa aku harus jatuh cinta. Nyatanya, mencintaimu tak kunjung berujung apa akhir.
Apakah cinta selucu ini? aku duduk di kursi lantas aku menonton pagelaran dramatis dimana kau pergi, dan aku hanya menonton tanpa kuasa kutahan karena angin terlalu kencang. atau karena aku lupa akan skenarionya?
Setalah kita melawan segala norma, berlari ketempat tak bernama, bahkan mencari buah khuldi agar Tuhan menerbangkan kita ke gugusan yang lain, hanya untuk mewujudkan cerita cinta yang orang-orang katakan tak wajar, dan tidak akan wajar. Tapi mau bagaimana lagi? Aku yang terlahir sebagai lelaki dan Tuhan seolah melarangku untuk mencintai mahluk bernama perempuan, dan sialnya lagi katanya aku tak boleh menyalahkan-Nya.Bukankah ini sudah menjadi hakku, Tuhan?
Satu suara dering sms yang sebenarnya tak ingin kudengar namun telah terlanjur berdering. Satu nama yang sedang kulamunkan tadi mencul di layar hp monokrom jaman kompeni..

"Sedikit demi sedikit aku sudah bisa mencintai wanita. semoga kau juga dapat melakukannya :)  "


"Aku turut bahagia John" lirihku

Jagung, Susu, Keju dan Pohon Ketapang

Jika tidak bisa disebut deras, rintik hujan kali ini gerombolan memukul-mukul tanah. Sewajarnya tak ada yang bermain-main di bawah kawanan rintik itu. Ah, lihatlah pemuda itu, menjadi pengecualian bagi mahluk-mahluk sebangsanya yang memilih sembunyi di ruangan. Lagi-lagi disana, di bawah pohon ketapang ; tempat mang Udin biasanya mangkal. Tapi sekarang si mang tak sedang mangkal, namun pemuda itu seolah menunggu hidangan di patilasan mang Udin itu.

apa yang kulakukan?

 Ia pun sebenarnya getir dan nanar melihat dirinya sendiri, tak mengerti apa yang ia lakukan, yang bahkan telah menjadi rutinitasnya belakangan ini. Membeli jasuke garapan mang Udin, duduk di bawah pohon ketapang yang teduh, dan hanya memakan jasuke sebagian, sebagiannya lagi ia biarkan, berharap sang Pemudi tiba-tiba datang dan menyambarnya dengan lahap. Atau di makan bersama, dengan sendok bekas air liur berdua. Ah, mesra sekali..

Bukankah itulah yang biasa kita lakukan?

Kini tidak lagi, si pemudi pergi dengan badai yang tak pernah ia ceritakan, menimbulkan luka di semua bagian bagi sang Pemuda. Sampai akhirnya si Pemuda tahu, bahwa janur kuning itu tak bisa lagi diluruskan.

Apa kau bahagia?

Hujan tak bertangkai terus merajam, menyakiti hati yang tak bertuan, bukan cuma derasnya,tapi juga lantunan lagu melow yang dikidungkan. menyayat hati selapuk debu, si Pemuda ingin pulang, tapi entah ke hadirat yang mana

Selasa, 11 September 2012

Aku melihatmu sebelum cahaya


Embun pagi, membasahi daun-daun dini hari, sama beningnya seperti basuhan air wudhu yang kerap hadir selepas kau iringiku menjelajahi malam tanpa gelap.
Embun pagi, menjadi pasangan serasi bagi hari yang masih berupa embrio.
Embun pagi, itu kamu.
"Selamat pagi..." itu kata pertamamu mengiringi embun pagi membentang. Hey, tak ada yang lebih syahdu dibanding seringaimu saat mengucapkannya, yang tentu saja masih dengan mentega yang menempel.
"kemana kau pergi cinta?" sapaku pagi itu.
"tentu saja ke tempat yang dapat kulihat"

Haha. aku tau tempat itu adalah aku. Jika memang kita tidak boleh membenci Tuhan yang tak mengijinkan kita untuk dapat melihat inti hidup, maka aku ingin Tuhan merencanakan hal diam-diam agar kami mampu melihat satu sama lain meski dihembusan cahaya.
Sebelum cahaya aku dapat melihatmu, menemanimu dengan cahayaku sendiri.
Sebelum cahaya engkau pun ada, bahkan membuatku merasakan embun pagi meski di siang hari.
Sebelum cahaya embun itu sudah beningkan? meski aku dan kamu tak pernah diijinkan melihat gemerlap mentari..
"aku mencintaimu" itu kata terakhir sebelum aku menyelamimu di mimpi yang tak pernah punya alasan untuk tak memimpikanmu.

Sabtu, 08 September 2012

Aku pun


apa kau tau? aku pun merasakan apa yang kamu rasakan. ya, sungguh merasakan. Benar-benar merasakan.
Debur itu, debur yang tak perlu pantai...
Deru itu, deru yang tak perlu peluru..
Sumringah itu..
Kehangatan bersama salju..
Ya, aku merasakannya

Pengharapan itu, yang tak sesak tapi juga tak kosong
Kau juga jengkel kan menghadapinya?
Demikian aku yang disini

Kasih itu, kasih yang sering menjebak kita dalam suasana yang mengharuskan kita untuk senyum-senyum sendiri
sekaligus meracuni imti hati saat ia menghadapkannya pada kenyataan..
Dimana kebenaran? bukankah samar terlihat?
aku pun demikian, aku pun bertanya
berharap jawaban datang tanpa dipersilahkan

ya, aku  juga merasakannya
Kau terhadapku
Aku terhadapnya
dia terhadap enta siapa...


Sabtu, 25 Agustus 2012

Semut hitam

Ada semut hitam di kerudung putihmu
Mengganggu, membuatku iri

Sampai juga ia di ubun-ubunmu
Membuatku iri

Sempat ia menyenggol rambutmu yang menyembul lewat celah-celah
Membuatku iri

Jengkel saat menyadari ia mampu menyentuh bagian fitrahmu
Membuatku iri, (pada semut?)













21-01-2012
Dibuat tepat dibelakang si pendiam yang diam-diam tak bisa diam

Jumat, 24 Agustus 2012

(Judulnya)

Oleh : Siti Hardianti Rukmana

Kau adalah nyawa dalam hidupku
Bayang semu bagi kilat mataku
Demi langkah yang terpacak
Demi harapan dan keinginan
Kau, waktu

Hari ini, kau sudutkan aku dalam dimensimu
Tetaplah hinggap dan mengeram dalam nadiku
Hanyut bersama iringan darahku
Sesungguhnya matiku-waktu, ada di tanganmu

Maka ijinkan aku menyelamimu
Mengerti keberadaanmu
Bukan hanya sekedar menikmatimu
Waktu, ijinkan aku...




Resensi : Sentuh hati dari dua sisi



Judul : Rectoverso
Penulis : Dewi Lestari
Cetakan : Juli 2008
Jenis Buku : Fiksi
Tebal buku : xiii + 148 halaman
ISBN : 978-979-96257-4-8

Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976  adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia.Merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan Lulusan jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini awalnya dikenal sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia juga dikenal luas sebagai novelis
.
Sebelum Supernova keluar, tak banyak orang yang tahu kalau Dee telah sering menulis. Tulisan Dee pernah dimuat di beberapa media. Salah satu cerpennya berjudul "Sikat Gigi" pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter.  Tahun 1993, ia mengirim tulisan berjudul "Ekspresi" ke majalah Gadis yang saat itu sedang mengadakan lomba menulis dimana ia berhasil mendapat hadiah juara pertama. Tiga tahun berikutnya, ia menulis cerita bersambung berjudul "Rico the Coro" yang dimuat di majalah Mode. Bahkan ketika masih menjadi siswa SMU 2 Bandung, ia pernah menulis sendiri 15 karangan untuk buletin sekolah.

Novel pertamanya yang sensasional, Supernova Satu : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, dirilis 16 Februari 2001. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta. Bulan Maret 2002, Dee meluncurkan “Supernova Satu” edisi Inggris untuk menembus pasar internasional dengan menggaet Harry Aveling (60), ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia ke bahasa Inggris.

Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua berjudul "Akar" pada 16 Oktober 2002. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam HINDU sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke 2 dan seterusnya.

Pada bulan Januari 2005 Dee merilis novel ketiganya, Supernova episode PETIR. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia memasukkan 4 tokoh baru dalam PETIR. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut.

Lama tidak menghasilkan karya, pada bulan Agustus 2008, Dee merilis novel terbarunya yaitu RECTOVERSO yang merupakan paduan fiksi dan musik. Tema yang diusung adalah Sentuh Hati dari Dua Sisi. Recto Verso-pengistilahan untuk dua citra yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu kesatuan. Saling melengkapi. Buku RECTOVERSO terdiri dari 11 fiksi dan 11 lagu yang saling berhubungan. Tagline dari buku ini adalah Dengar Fiksinya, Baca Musiknya. Website khusus mengenai ulasan buku RECTOVERSO ada di www.dee-rectoverso.com

Pada Agustus 2009, Dee menerbitkan novel Perahu Kertas. tahun 2012 dewi kembali menuliskan novel lanjutan serial supernova yang berjudul PARTIKEL, dengan tokoh utama Zarah.

            Dee begitu cantik menata kraetifitasnya lewat buku yang berjudul Rectoverso. Dee mengawinkan dua unsur yang tak pernah dikawinkan sebelumnya, yakni antara tulisan dan lagu yang dikemas berupa buku dan audio CD. Dalam bukunya Rectoverso terdapat 11 cerita pendek dan 11 lagu, dibuat seolah terpisah antara lagu dan cerpen namun sesungguhnya keduanya merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.

“Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang”. Itu adalah secuil kalimat pada salah satu cerpen yang berjudul Malaikat Juga Tahu. Bercerita tentang si abang dengan keterbatasan mentalnya namun mempunyai cinta yang begitu tulus dan besar pada salah soerang gadis kos di rumahnya, satu-satunya perempuan yang dikirimi surat cinta oleh si abang. Namun si perempuan lebih memilih si adik yang sehat fisik dan mental, si perempuan tidak memedulikan perkataan bunda yang menilai cinta si abang akan lebih tulus, lebih besar dan mencintainya tanpa pilihan.

“Karena kau tak lihat terkadang malaikat  tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan”. Itu adalah cuplikan lirik lagu yang sepaket dengan cerpennya. Dan kami pikir cuplikan lirik tersebut merupakan salah satu pesan dari cerpennya. Ya, tanpa disadari terkadang malaikat adalah orang-orang disekitar kita.

Kumpulan cerpen dalam buku Rectoverso merupakan olahan kata dengan segala estetika dan kedalaman pikiran yang dipunyai oleh Dewi Lestari, mengisi etalase-etalase hati namun tidak membuatnya sesak, memberi rongga untuk membuat kita para pembaca menghayati setiap jengkal isi cerita. Mengembangkan cerita sehari-hari namun diracik oleh bumbu-bumbu kemegahan kata sehingga menimbulkan cita rasa yang tak biasa.

Namun, kemegahan bahasa tersebut akan menjadi hambatan bagi seorang yang awam akan pengetahuan verbal. Pesan yang hendak disampaikan pun akan sedikit tersendat.

Rectoverso ibarat dua sisi mata uang, yang terlihat berdiri sendiri-sendiri namun sebenarnya merupakan satu-kesatuan. Hibrida istilah biologinya, mengawinkan silang dua dunia yang menghasilkan sebuah karya cerdas.  Rectoverso menyuguhkan seni sastra yang tak biasa.

Selasa, 21 Agustus 2012

Barang kali Cinta

oleh : Dewi 'Dee' Lestari

Barangkali cinta… jika darahku mendesirkan gelombang yang tertangkap oleh darahmu dan engkau beriak karenanya. Darahku dan darahmu, terkunci dalam nadi yang berbeda, namun berpadu dalam badai yang sama.

Barangkali cinta… jika napasmu merambatkan api yang menjalar ke paru-paruku dan aku terbakar karenanya. Napasmu dan napasku, bangkit dari rongga dada yang berbeda, namun lebur dalam bara yang satu.

Barangkali cinta… jika ujung jemariku mengantar pesan yang menyebar ke seluruh sel kulitmu dan engkau memahamiku seketika. Kulitmu dan kulitku, membalut dua tubuh yang berbeda, namun berbagi bahasa yang serupa.

Barangkali cinta… jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa dan aku dapati rumah yang kucari. Matamu dan mataku, tersimpan dalam kelopak yang terpisah, namun bertemu dalam setapak yang searah.

Barangkali cinta… karena darahku, napasku, kulitku, dan tatap mataku, kehilangan semua makna dan gunanya jika tak ada engkau di seberang sana.

Barangkali cinta… karena darahmu, napasmu, kulitmu, dan tatap matamu, kehilangan semua perjalanan dan tujuan jika tak ada aku di seberang sini.

Pastilah cinta… yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan, dan kebijaksanaan untuk menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu, dan menjembatani semuanya demi memahami dirinya sendiri.

Kamis, 16 Agustus 2012

Bertanya?


apa yang disalahkan pagi atas kehadirannya?
apa yang disalahkan langit atas kepalsuannya?
apa yang disalahkan kiasan atas dramatisnya?

siapa yang disalahkan perindu atas setianya?
siapa yang disalahkan duri atas tajamnya?
siapa yang disalahkan api atas sengatnya?

bertanya tapi makna yang mana?

jika hidup ini tentang seberapa baik kita dalam bertanya, maka biarlah apa-apa yang hidup itu bertanya.
Sedang cintaku mati, ia tak bertanya apalagi meminta
Terkapar di sudut sauh terbakar



-ivan-

Sabtu, 07 Juli 2012

Album Rindu Redam


Telah sirna segala kemungkinan bagiku 'tuk menghantar bahtera ke dermagamu.
di gua sunyi yang mendidih bak buih lautan, peluh rinduku satu-satu tergelincir
menisankan rinai musim

Deras hujan menjabati anganku yang terus terjaga; gigil yang menyemai tahta di
atas tubuh itu, semesta risau yang tak sempat kau bakar dengan api altar. begitu
pula denyut ingatan, senantiasa menunggu untuk kutafsir menjadi sehalaman
kehidupan yang membungkus telapak langit.



oleh : Vinca Dia Kathartika Pasaribu
Puisi tersebut dimuat di majalah Horison edisi Juli 2012

Selasa, 03 Juli 2012

You ~ Christian Bautista


You give me hope
The strength the will to keep on
No one else can make me feel this way
And only you
Can bring you all the best I can do
I believe you turn the tide
And make me feel real good inside
You pushed me up
When I’m about to give up
You’re on my side when no one seems to listen
And if you go
You know the tears won’t help but show
You’ll break this heart and tear it apart
Then suddenly the madness starts
It’s your smile, your face, your lips that I miss
Those sweet little eyes
That stare at me and make me say
I’m with you through all the way
‘Cause it’s you, who fills the emptiness in me
It changes ev’rything, you see
When I know I’ve got you, with me
You pushed me up
When I’m about to give up
You’re on my side
When no one seems to listen
And if you go
You know the tears won’t help but show
You’ll break this heart and tear it apart
Then suddenly the madness starts

Senin, 25 Juni 2012

Memandangmu

ini salah satu dari sekian sedikit lagu dangdut yang saya suka,hehe

Memandangmu...walau selalu...
Tak akan pernah beri...jemu di hatiku...
Menyapamu...walau selalu...
Masih terasa merdu...bagai dawai jumpa...

Mencari apa yang aku cari...
Merangkai rindunya hatiku...

Bulan bawa bintang menari...iringi langkahku...
Malam hadir bawa diriku...berjumpa denganmu...
Dua hati satu tujuan...melangkah bersama...
Cinta hadir bawa diriku...menyentuh indahnya...

Memelukmu...walau selalu...
Tak akan pernah sanggup...aku melepasnya...
Membelaimu...walau selalu...
Masih terasa harum...lembut di hatiku...

Mencari apa yang aku cari...
Merangkai rindunya hatiku...Memandangmu...walau selalu...
Tak akan pernah beri...jemu di hatiku...
Menyapamu...walau selalu...
Masih terasa merdu...bagai dawai jumpa...

Mencari apa yang aku cari...
Merangkai rindunya hatiku...

Bulan bawa bintang menari...iringi langkahku...
Malam hadir bawa diriku...berjumpa denganmu...
Dua hati satu tujuan...melangkah bersama...
Cinta hadir bawa diriku...menyentuh indahnya...

Memelukmu...walau selalu...
Tak akan pernah sanggup...aku melepasnya...
Membelaimu...walau selalu...
Masih terasa harum...lembut di hatiku...

Mencari apa yang aku cari...
Merangkai rindunya hatiku...


oleh : ikkeu nurjanah

Senin, 18 Juni 2012

Cinta Laki-laki Biasa

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.
Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.
Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!


Penulis; Asma Nadia (True Story)
download novelnya disini

Salju Gurun

Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.


Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warna mu, engkau tersebar dimana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.


Di lansekap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.


Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekadar bergerak dua inci.


Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau… berbeda.


oleh Dewi Lestari dalam bukunya ; Filosopi kopi

Sabtu, 09 Juni 2012

AYO


Adakah yang lebih tobat
dibanding air mata
adakah yang lebih mengucap
dibanding airmata
adakah yang lebih nyata
adakah yang lebih hakekat
dibanding airmata
adakah yang lebih lembut
adakah yang lebih dahsyat
dibanding airmata
para pemuda yang
melimpah di jalan jalan
itulah airmata
samudera puluhan tahun derita
yang dierami ayahbunda mereka
dan diemban ratusan juta
mulut luka yang terpaksa
mengatup diam
kini airmata
lantang menderam
meski muka kalian
takkan dapat selamat
di hadapan arwah sejarah
ayo
masih ada sedikit saat
untuk membasuh
pada dalam dan luas
airmata ini
ayo
jangan bandel
jangan nekat pada hakekat
jangan kalian simbahkan
gas airmata pada lautan airmata
malah tambah merebak
jangan letupkan peluru
logam akan menangis
dan tenggelam
dikedalaman airmata
jangan gunakan pentungan
mana ada hikmah
mampat
karena pentungan
para muda yang raib nyawa
karena tembakan
yang pecah kepala
sebab pentungan
memang tak lagi mungkin
jadi sarjana atau apa saia
namun
mereka telah
nyempurnakan
bakat gemilang
sebagai airmata
yang kini dan kelak
selalu dibilang
bagi perjalanan bangsa



OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum Bachri
Republika edisi : 28 November 1999 

MANTERA


lima percik mawar
tujuh sayap merpati
sesayat langit perih
dicabik puncak gunung
sebelas duri sepi
dalam dupa rupa
tiga menyan luka
mengasapi duka

puah!
kau jadi Kau!
Kasihku



karya : Sutardji Calzoum Bachri

Rabu, 06 Juni 2012

Bung Karno dan kakek Marhaen

Marhaen adalah seorang petani kecil yang menginspirasi presiden pertama RI, Soekarno. Soekarno mendengungkan nama Marhaen dalam pidato pembelaan Indonesia Menggugat, Agustus 1930. Mengecam penjajahan kolonial karena membuat para pemilik tanah yang menggarap lahannya sendiri dan peralatan pribadi tetap hidup miskin.

Mungkin masih bisa kita kenang, bagaimana dialog antara Bung Karno dengan Marhaen. Ketika itu, Bung Karno masih menuntut ilmu di Sekolah Teknik Tinggi Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung (ITB), berjalan-jalan ke daerah Bandung sebelah selatan dan bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen.

Dalam dialognya yang berbahasa Sunda itu kurang lebih artinya seperti ini: "Bapak, ini sawah milik siapa?
"Milik saya, anugerah Tuhan.
"Cangkul ini milik siapa?"
"Saya."
"Kalau peralatan-peralatan itu semua milik siapa?"
"Punya saya."
"Sawah ini kau beli?
"Tidak, tapi warisan turun-temurun, sebagai anugerah Tuhan.
"Digarap oleh siapa?
"Oleh saya.
"Hasilnya untuk siapa?
"Dinikmati oleh saya sekeluarg
"Apakah itu cukup untuk keperluan kamu?"
"Hasilnya pas-pasan untuk mencukupi hidup kami."
"Apakah kamu juga bekerja menggarap tanah orang?"
"Tidak. Saya harus bekerja keras. Semua tenaga saya untuk lahan saya sendiri."
"Tapi kawan, hidup kamu dalam kemiskinan?"
"Benar, saya hidup dalam kemiskinan." 
 
 

Percakapan inilah yang menjadi dasar inspirasi Bung Karno dalam menciptakan karya utamanya, Marhaenisme. Marhaen dalam pikiran Bung Karno adalah pemilik jiwa nasionalisme dan demokrasi, manusia merdeka dan mandiri. Tidak menggantungkan kepada siapa pun dalam mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya.

10 Nasihat Einstein

Tak perlu bersiap-siap mengernyitkan kening, kita hanya akan membahas ringan tentang filosofi hidup singkat Einstein.

Tidak ada Fisika, nuklir, atau hal-hal jenius lainnya. Hanya hal kecil tapi sering terlupakan, padahal berpengaruh besar terhadap kehidupan kita. Apa saja nasehat bijak Einstein? Yuk kita lihat.


1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahu Anda

"Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja."
Membaca kutipan Einstein di atas membuat kita bertanya-tanya. Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal?

Karena itu banyak-banyaklah menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata 'sukses'. Mengejar jawaban rasa ingin tahu Anda adalah kunci rahasia kesukesan.


2. Tekun itu Tak Ternilai

"Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah."
Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah Anda setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?

Ada ungkapan bagus yang popular di kalangan pegawai pos, 'Selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan'. Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah Anda mulai.


3. Fokus pada saat ini.

"Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu."
Einstein kok ngomongin tentang ciuman ya? Ah, itu kan hanya istilah saja, Tapi saya ingin cerita tentang kejadian ketika sesorang menjaga kebun duren di kebun.

Begitu banyak kera seperti menunggu si penjaga lengah dan menyikat durian ranum di atas pohon. Kemudian seorang lainnya berkata, bahwa Anda tak akan bisa menembak dua kera sekaligus.

Pengertian yang bisa disimpulkan atas kata-kata tersebut adalah, 'Seseorang bisa melakukan banyak hal, tapi bukan semua hal sekaligus'.

Belajar untuk 'berada di sini, saat ini', berikan perhatian kepada apa yang sedang Anda kerjakan. Energi terfokus adalah sumber kekuatan. Itulah perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.


4. Imaginasi adalah kekuatan

"Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan."
Ungkapan Einstein ini sangat terkenal. Apakah Anda berimajinasi setiap hari? Imaginasi lebih penting dari pengetahuan!

Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depan Anda. Lagi, kata Einstein, "Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi."

Sekali lagi, apakah Anda sudah melatih otot-otot imaginasi Anda setiap hari? Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan.

Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya. Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan ataupun keinginan. Menyedihkan.


5. Buat Kesalahan

"Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru."
Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik, KESALAHAN bukan KEGAGALAN.

Dua hal tadi berbeda. Kesalahan-kesalahan dapat membantu Anda menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas, jika Anda menggunakannya dengan tepat tentunya.

Carilah sesuatu berbau baru (something new) dari kesalahan Anda. Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahan Anda.


6. Hidup pada saat ini

"Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi."
Satu-satunya jalan agar hidup Anda baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang. Ah, lagi-lagi nasehat bijak untuk menyikapi waktu dengan tepat oleh pakar fisika quantum Einstein.

Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. Yang bisa Anda lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang Anda saat ini tentang kemarin agar menjadi lebih baik.

Anda juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika Anda melakukan yang terbaik pada saat ini. Masalahnya hanya tentang waktu, dan waktu tidak pernah ke mana-mana kok.


7. Hargai diri Anda
"Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga."
Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktu Anda untuk menaikkan nilai diri Anda.

Jika Anda memang bernilai, sukses akan datang menghampiri Anda. Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses? Mungkin dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya.

Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepada Anda. Belajarlah mengasah mereka menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain.

Bekerjalah untuk menjadi bernilai, sukses akan mengejar Anda. Apakah berlian harganya sama dengan kerikil? Anda punya jawabannya. Keduanya mengalami tekanan berbeda sehingga membedakan nilainya.


8. Jangan mengharapkan Hasil Berbeda

"Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil berbeda."
Nasehat bijak Enstein di atas adalah favorit saya. Anda jangan mengharapkan hasil menjadi lebih baik jika Anda masih bertahan dengan cara yang Anda pakai sekarang.

Dengan ungkapan lain, Anda mimpi mengharapkan otot bisep Anda menjadi lebih 'seksi' jika masih mengangkat barbel ringan terus menerus.

Jika ingin hidup Anda berubah, Anda harus berubah. Mengubah cara pikir, cara pandang dan cara melakukan sesuatu.

Ketika Anda mengubah pikiran Anda, mengubah sudut pandang Anda, mengubah tindakan Anda, hidup Anda akan berubah dengan sendirinya.

Bayangkan hal berikut: Ada seorang gadis manis tepat di depanmu. Bandingkan kedua aksi berikut. Pertama, kamu senyum tulus, reaksi si gadis adalah membalas senyummu. Kedua, kamu melotot padanya, bisa ditebak apa reaksi si gadis?


9. Pengetahuan terasah melalui Pengalaman

"Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman."
Pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Anda bisa mendiskusikan sebuah proyek, tapi diskusi itu hanya akan memberi Anda informasi.

Anda harus melakukan proyek tersebut untuk 'tahu' apakah proyek tersebut berjalan dengan benar atau tidak.

Anda harus melakukannya untuk mengatasi munculnya masalah-masalah ditengah proyek berjalan. Itu membuat Anda memiliki pengalaman baru dan bermanfaat.

Apa pesan Einstein? Carilah pengalaman! Jangan habiskan waktumu nonton sinetron cinta sementara dirimu setengah mati menginginkan pacar, misalnya. Keluar dari duniamu sekarang dan pengalaman tak ternilai menunggumu di luar sana.


10. Pahami Aturan Main, Lalu Bermainlah Lebih Baik

"Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain."
Bagi Einstein, dia cukup memahami aturan-aturan dasar Fisika lalu berpikir dan bekerja lebih baik dibanding fisikawan lainnya. Sederhananya, Anda cukup melakukan dua hal saja.

Pertama, yang harus Anda lakukan adalah memahami 'peraturan' bagaimana cara Anda melakukannya.

Kedua, lakukan pekerjaan tersebut lebih baik dibanding orang lain. Jika Anda mampu melakukan dua hal ini dengan baik, sukses pasti masuk ke kantong Anda

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More