Sabtu, 19 April 2014

Bersahabat dengan Ketidakmengertian



Udara menjadi lebam
dan sunyi berteriak purau
Aku tak tau kemana aku melangkah
Mungkin karena kau terlau sering mengajakku kearah yang tak pernah ada di mata angin

Aku mengerti segala kesudahan ada pada-Nya
Tapi aku tak mengerti apa yang sudah kau lakukan pada setiap sepi
Aku juga tak mengerti mengapa sepi membuatku berada dalam ketidakmengertian
Apa yang sudah kau lakukan?

Mungkin memang disitulah tempatku
Terkunci dalam kewarasan yang tidak kumengerti
Kadang menganggap lirik-lirikmu sebagai puisi yang menyamar
Kadang puisi-puisimu memenuhi dinding kamarku
Aku tak tau mana yang benar

Aku membencimu
Aku membenci diriku
Aku membencimu dan diriku
Aku mencintaimu
Entahlah...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More