Minggu, 06 Mei 2012

Wanita Menangis

Share this history on :


Aku benci saat melihat wanita menangis. Karena aku tak tau apa yang harus kuperbuat saat wanita melakukan itu . bukan berarti wanita tidak boleh menangis, tapi aku tampak seperti pengecut saat wanita mengimplementasikan kesedihannya lewat cairan yang disebut air mata itu.
Aku benci saat menunjukan empatiku terhadap wanita yang menangis, apalagi harus berpura-pura empati. Ah, ayolah jangan menangis! Atau simpan saja tangisanmu di tempat yang aman, lau menangislah tanpa menunjukannya kepadaku.
Aku benci menghadapi mahluk melankolis ini saat mereka tersedu-sedu. Bercucuran. Dan aku pergi begitu saja. Tidak sampai disitu, mengapa aku merasa bersalah saat pergi begitu saja? Sekali pun aku bukan penyebab wanita menangis. Lantas mengapa harus merasa bersalah? Seperti aku meninggalkan suatu kewajiban dan melewatkan hakku.
Apakah aku harus ikut menangis?  Ataukah harus menghibur meski tidak melankolis? Haruskah mengintrogasi penyebab mereka teriris?

Ah, aku benci melihat wanita menangis? Atau benci melihat diriku saat aku melihat wanita menangis?

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More