Rabu, 21 September 2011

Persimpangan

Share this history on :



Benar bila dikatan hidup ini adalah sebuah pilihan, mungkin acuannya adalah teori Albert Einstein, dimana akan muncul banyak kemungkinan di dalamnya untuk selanjutnya dari sekian banyak kemungkinan hanya akan ada satu yang kita pilih. Allah sendiri sudah memfasilitasi manusia dengan akal sehat, yang akan mengolah sekian banyak kemungkinan dan akal sehatlah yang akan menentukan pilihan yang baik. Dalam hal ini, tentu saja ada tokoh antagonisnya, yaitu nafsu. Yap, Allah memberikan nafsu sebagai tantangannya, nafsu juga ikut serta dalam pengambilan keputusan, hanya saja nafsu selalu memilih jentik – jentik hitam sebagai pedomannya. Bila di akhir episode dari pilihanmu membuatmu sengsara dan meronta, berarti nafsulah yang mengambil keputusan pas di awal kau diberi pilihan. Sayangnya, tidak seperti Ulangan harian yang bila kita sudah memilih satu jawaban tapi ternyata dirasa salah, kita tinggal menghapus jawaban itu dan menentukan jawaban lainnya yang dianggap benar.
                Tak ada kiat – kiat khusus dalam menentukan pilihan agar semuanya berjalan tepat seperti yang diingikan. Karena semuanya sudah ada dalam nalar kita, semua pedoman yang kita butuhkan sudah tersedia di alam. Entah sudah sekian banyak orang yang tidak menggunakan dengan baik fasilitas yang diberikan Allah, entah sekian banyak orang yang mati jiwa dalam kehidupannya dikarenakan sudah basah kuyup dengan pilihan menyengsarakan. Entah sekian banyak orang yang berdiri lama dipersimpangan jalan menatap dengan penuh keluh dan peluh. Mungkin semua itulah yang mendasari Alexander Graham Bell mengatakan ‘Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka’.
                Hei Nalar!! Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Lakukanlah apapun sesuai dengan fitrahmu sebagai Nalar. Jangan hiraukan kata – kata dari manusia yang tak mengerti. Karena tak ada yang salah jika kau mencari keadilanmu. Serta aku pun berani mengatakan, ‘Hidup adalah pilihan, dan SEBAIKNYA kau tidak perlu meratapi hidup yang tidak pernah kau pilih!!!’.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More